Islampers.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin beradu mulut dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tentang 13 juta suara PKB.
Imin menyebut PKB punya pendukung solid sekitar 13 juta. Menurutnya, para pendukung itu tak terpengaruh oleh siapa pun, termasuk Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
“Semua lembaga survei (menyebut) pemilih PKB adalah loyal, solid sekali sampai ke bawah. Bahkan, Yahya Cholil Ketum PBNU ngomong apa aja terhadap PKB, enggak ngaruh sama sekali,” kata Imin pada program “Ngabuburit Bersama Tokoh” CNNIndonesia TV, Minggu (1/5).
Imin begitu percaya modal dukungan suara tersebut bisa menyukseskan PKB pada Pemilu 2024. Imin menyebut dukungan suara itu akan membesar jika ia mencalonkan diri pada pilpres mendatang.
Meski demikian, ia khawatir modal suara itu tak bisa dioptimalkan. Dia menyebut kondisi ekonomi saat ini menyulitkan PKB.
“Ketika krisis begini, pemilu, ya sudah yang punya uang yang menang. Berat buat partai saya,” ujarnya.
Hubungan PKB dan PBNU memanas usai Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum PBNU. Yahya pernah menyatakan tak mau lagi PBNU menjadi alat politik PKB.
“Relasi NU dengan PKB saya kira alami sekali karena dulu PKB dulu sendiri diinisiasi, dideklarasikan, oleh pengurus-pengurus PBNU, itu satu hal. Tapi, sekali lagi tidak boleh lalu NU ini jadi alat dari PKB atau dikooptasi dengan PKB,” kata Yahya dalam program Newsroom CNNIndonesia TV, 29 November 2021.