Islampers.com – Jateng
Ulama Kharismatik NU, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau kerap disapa Habib Luthfi berharap Muktamar NU mendatang berjalan baik sesuai dengan aturan-aturan dan etika penyelenggaraan. Habib Luthfi tidak menginginkan adanya perbedaan yang tajam terkait kontestasi pencalonan.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu berharap para calon ketua PBNU nanti berjalan akan biasa-biasa saja, karena ini hal adalah amanat muktamar.
“Amanat penyelenggaraan Muktamar NU itu tidak hanya memilih ketua umum dan rais ‘aam, tapi juga harus memikirkan substansi, seperti masalah-masalah keagamaan, sosial, politik, dan ekonomi, yang harus dipikirkan secara mendalam dan lebih serius,” ujar Habib Luthfi sebagaimana dikutip dari KOMPASTV Rabu sore (24/11).
“Karena ini muktamar monumental, menyongsong abad kedua, sehingga muktamar ini harus betul-betul serius di dalam berpikir substansinya,” imbuh Habib Luthfi.
Pengasuh Majelis Kanzus Sholawat Pekalongan ini berharap bahwa kontestasi kandidat calon ketua umum PBNU tidak memunculkan pertikaian yang vulgar dan runcing. Apalagi hingga menimbulkan berbagai polemik di media.
“Apalagi dalam proses pelaksanaan muktamar nanti, berharap tidak ada lagi suara-suara yang membuat muktamar itu menjadi seolah-olah ajang politik saja. Ini adalah organisasi keagamaan dan harus menjunjung tinggi akhlakul karimah,” tegas Habib Luthfi.
Sebelumnya, silaturrahmi yang juga diikuti Ketua SC Muhammad Nuh itu, panitia meminta kesediaan Habib Luthfi menjadi anggota Majelis Tahkim Muktamar ke-34 NU. Ulama yang masuk deretan tokoh muslim berpengaruh di dunia itu menyatakan kesediaannya.
Sementara itu, Ketua Panitia Muktamar NU, M. Imam Aziz menyampaikan bahwa pihaknya memohon dukungan kepada Habib Luthfi konser amal yang akan diselenggarakan awal Desember di Jakarta untuk menyukseskan gelaran muktamar.
Tampilkan Semua