MWCNU Lenteng Sumenep Diduga Sengaja Dibakar Oleh Orang Tak Dikenal

Kantor MWCNU Lenteng Sumenep Terbakar
Kantor MWCNU Lenteng Sumenep Terbakar

Islampers.com, Sumenep – Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur diduga sengaja dibakar oleh orang yang tidak dikenal.

Pembakaran MWCNU tersebut terjadi dua kali pada waktu belum genap satu bulan, yakni pada Minggu, 24 April 2023 dan pada Jumat, 05 Mei 2023 dini hari.

Kejadian ini membuat Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam geram, Ia berharap aparat kepolisian segera bergerak cepat mengusut kasus tersebut.

Hal tersebut tidak lain untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dari aksi teror dan tidak menimbulkan persoalan yang berkepanjangan.

“Agar masyarakat bisa tenang, nyaman dan tenteram, tidak timbul rasa saling curiga,” kata Gus Salam dikutip NU Online Jatim, Senin , 08 Mei 2023.

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang itu menyebutkan, menjelang tahun politik seperti ini sesuatu yang sederhana bisa menimbulkan masalah berkepanjangan.

Pihaknya mengaku sedang melakukan koordinasi dengan aparat untuk menangani kasus ini. “Kami sedang koordinasi dengan polisi untuk menyelidiki motif pembakaran,” ujar Gus Salam.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, KH A Panji Taufiq membenarkan adanya dugaan pembakaran aset MWCNU Lenteng tersebut.

“Ya, ada dugaan pembakaran aset MWCNU Lenteng, bahkan hingga dua kali,” terangnya.

Peristiwa tersebut diduga kuat dibakar karena terjadi dua kali dalam waktu bersamaan.

Dugaan pembakaran pertama terjadi pada Minggu, 24 April 2023 dini hari. Sejumlah tumpukan kayu material bangunan yang bersebelahan dengan gedung kantor terbakar. Api dipadamkan oleh pengurus MWCNU Lenteng yang kebetulan tidur di kantor.

Kejadian kedua terjadi pada Jumat (05/05/2023) dini hari. Dalam peristiwa itu tiga mobil pemadam kebakaran diterjunkan sehingga api tidak sampai menyulut gedung. Kedua peristiwa itu sama-sama terjadi dini hari saat semua sedang terlelap.

“Dua peristiwa itu polanya mirip, yaitu dilakukan saat dini hari,” ucap Kiai Pandji yang merupakan alumni Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep itu.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Relevant