Islampers.com – Jatim PWNU Jatim mengkritisi PBNU soal gaduh larangan wahabi takfiri. Awalnya, Lembaga Dakwah (LD) PBNU atau LDNU meminta pemerintah agar melarang penyebaran wahabi. Namun, belakangan melalui Sekjen Saifullah Yusuf, PBNU mengatakan belum ada persetujuan Rais Aam dan Ketua Umum terkait larangan tersebut.
Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib menyindir kekompakan PBNU soal wahabi takfiri ini. Adanya perbedaan pernyataan antara LDNU dengan Sekjen memperlihatkan PBNU yang kurang solid. Dia berharap koordinasi antara pengurus dengan badan otonom (banom) PBNU bisa diperbaiki.
“Semoga koordinasi dengan lembaga bisa diperbaiki, sehingga tidak terjadi miss komunikasi yang mengesankan kurang solid,” jelas ulama yang akrab disapa Gus Salam tersebut seperti dilansir detikJatim, Selasa (1/11/2022).
Soal wahabi takfiri, Gus Salam menilai, paham tersebut memang perlu diwaspadai. Sebab, mulai membahayakan untuk Indonesia.
“Wahabi ini cukup mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai,” tambahnya.
Dari temuan Gus Salam, paham Wahabi banyak memberikan doktirin anti-NKRI kepada para pengikutnya. Dia menyebut, hal tersebut bisa mengancam NKRI.
“Karena memang yang banyak memberikan doktirin-doktirin anti-NKRI dan nasionalisme serta mengarah ke takfiri ya mereka,” ujarnya.
Namun, Gus Salam juga menyatakan, perlu kajian mendalam terkait apa yang diinginkan LD PBNU ke pemerintah untuk melarang paham Wahabi.
“Baik, tapi memang perlu kajian mendalam. Faktanya tidak disetujui oleh Rais Aam dan Ketum,” tukas pengasuh Ponpes Denanyar Jombang tersebut.