Islampers.com – Jakarta Saya itu punya teman habib banyak, dan rerata dari mereka bilang dan mengakui bahwa banyak bahkan mayoritas dari para habib itu banyak yang awam dan bodoh ilmu agamanya.
Cek di lapangan bisa dihitung dengan jari kok berapa Habib yang mumpuni yang punya pesantren dan punya santri yang mondok,kalau di banding dengan Kyai – kyai NU ya mereka itu ngga ada apa – apa nya ibarat kata baena langit wa sumur bor.
Rerata para Habib itu cuma punya majlis, entah majlis dzikir atau majlis sholawat atau juga majlis rasan – rasan.
Nah di Majlis – majlis ini pun para jama’ah tidak di bacakan kitab – kitab ulama ( bisa di cek ) kalaupun ada yang baca kitab ya ngga banyak.
Yang ada cuma pidato atau orasi apalah yang intinya membahas cerita dan karomah para Habib yang bisa ini lah bisa itulah yang bikin jama’ah kagum dan bangga, wah ngga salah saya ikut majlis Habib ini.
Kalau ndak ya majlis yang isinya rasan – rasan jelekin sana sini, semisal jelekin pemerintah lah, jelekin cina lah dan yang lebih parah jelekin Kyai – kyai NU.
Padahal kalau mereka mau mikir sebenarnya kan mereka itu di muliakan oleh para Kyai – kyai NU dengan di biarkan punya majlis dan di kasih panggung.
Haruse terimakasih karena kebaikan Kyai – kyai NU mereka bisa punya panggung.
Ini yang terjadi mereka malah memusuhi Kyai – kyai NU, kan ASU itu namanya.
Padahal secara kualifikasi mereka itu ngga punya ilmu agama yang mumpuni,di kasih panggung karena menghormati, kok malah ngga tau diri.